Menarilah Dalam Badai, Bukan Mengeluh!

Karena suatu penyakit, saya pernah meminum suatu ramuan tradisional yang sangat pahit. Saya hampir muntah pertama kali menenggak ramuan itu. Namun demi keinginan yang besar untuk sembuh, saya berjuang, dan sedikit demi sedikit minuman itu habis saya minum.
Saya harus minum ramuan itu tiga kali sehari dan dalam beberapa hari. Hari pertama adalah perjuangan terberat. Hari kedua terasa lebih ringan. Hari ketiga sudah bisa beradaptasi. Hari keempat dan seterusnya sudah biasa saja. Hingga kopi tanpa gula dan susu pun tidak lagi terasa pahit, tapi nikmat.

Kisah di atas tak ubahnya dengan kehidupan yang kita hadapi. Bila suatu saat badai kehidupan yang sangat besar datang menghampiri kita, bersyukurlah, tataplah badai itu sambil tersenyum. Boleh-boleh saja kita kaget, panik, kesal, marah, mengeluh dan berusaha lari darinya. Namun, hadapilah dengan tekad bulat untuk dapat melalui dan mengalahkannya. Tenangkan diri. Kuatkan hati. Gunakan segenap kekuatan dan kemampuan yang ada untuk bertahan hingga badai itu berlalu karena TUHAN telah memperlengkapi semua orang untuk menghadapi badai hidup masing-masing.

Jika kita berhasil melaluinya dengan baik, kelak bila datang ombak yang hendak menghantam, kita akan dengan indah menari di atasnya, meliuk-liuk ke kiri dan kanan. Dan alam semesta akan tertawa menonton tarian indah kita.

Pelaut tangguh hanya dihasilkan oleh ombak-ombak besar yang menantang, bukan oleh riak-riak air di tepi pantai.

Comments

Popular posts from this blog

Berhentilah Membenci Pemarah

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

Mengakui Yesus Kristus