Anda Sangat Berharga

Furnitur berharga dihasilkan dari sebatang pohon biasa. Mengolah sebatang pohon menjadi furniture yang sesuai dengan harapan desainer dibutuhkan banyak peralatan yang berhubungan dengan proses menjadikan batang pohon tersebut menjadi furnitur. Dibutuhkan chainsaw (gergaji besar) untuk menebang pohon, memotong dan membelahnya. Dibutuh mesin oven untuk mengeringkan kayu yang sudah dibelah. Dibutuh gergaji yang lebih kecil untuk memotong kayu yang lebih kecil. Dibutuh jigsaw untuk memotong kayu dalam bentuk melingkar. Dibutuh gergaji yang lebih halus untuk membentuk kayu lebih kecil sesuai patron atau cetakan. Dibutuh mesin amplas untuk menghaluskan kayu, butuh kertas amplas berbagai ukuran untuk menghaluskan daerah yang sulit dijangkau mesin. Dibutuh pahat besar dan kecil, mesin bor besar dan kecil, palu, dowel, lem, paku, cat dan bahan kimia lainnya. Dan dibutuh workshop atau bengkel tempat membentuk batang kayu tersebut menjadi sebuah furniture bernilai tinggi sesuai gambar yang disiapkan sang desainer. Juga dibutuh tukang atau pekerja yang berbeda-beda. Pekerja yang ahli menggunakan chainsaw biasanya tidak akan mengerti menghaluskan kayu atau memahat kayu dengan baik. Dibutuhkan berbagai pekerja yang ahli sesuai pekerjaan yang akan dikerjakan.

Desainernya adalah TUHAN. Batang kayu adalah kita semua. Tukang adalah semua orang yang TUHAN pilih hadir silih berganti dalam hidup kita. Workshopnya adalah alam semesta atau kehidupan kita masing-masing selama kita hidup. Semua alat kerja itu adalah semua kejadian atau peristiwa yang TUHAN ijinkan hadir silih berganti dalam hidup kita.

Hanya Sang Desainer yang tahu kapan tukang tebang bekerja, kapan tukang belah bekerja, kapan tukang amplas bekerja dan kapan tukang cat bekerja untuk menebang sifat-sifat buruk kita. Hanya Sang Designer yang tahu alat apa yang terbaik untuk menebang, membelah, menghaluskan dan mewarnai hidup kita hingga kita tampil indah dan mempesona.

Banyangkan bila batang pohon itu mengeluh dan menolak saat akan ditebang, dibelah, dioven, diketam atau diamplas. Dia mengeluh dan menolak saat akan dipahat, saat akan dihaluskan, saat akan direkatkan pada potongan kayu lainnya. Lalu mengeluh dan menolak lagi saat akan di warnai. Terus lagi mengeluh dan menolak saat akan dijemur sesaat setelah dicat. Mengeluh lagi saat diangkat naik ke truk, dan terus mengeluh dan mengeluh. Kemungkinan besar pohon tersebut hanya akan menjadi kayu bakar biasa.

Sahabat yang baik, mari ijinkan kita dibentuk melalui berbagai proses seumur hidup kita, hingga kita dijadikanNya indah dan bernilai lebih sesuai harapanNya apa pun jenis dan nama agama atau keyakinan kita. Mulai hari ini mari mencoba berhenti mengeluh, berhenti bersungut-sungut, dan berhenti berpikiran negative. Hidup mengeluh, bersungut dan berpikiran negatif adalah gaya hidup pecundang, sedangkan hidup optimis, penuh syukur dan selalu positif adalah gaya hidup pemenang.

Mulai hari ini, berlatihlah tersenyum menjalani hari demi hari dan terus bersyukur apa pun yang terjadi, apa pun yang orang lain lakukan pada kita, karena TUHAN menghadirkan dan menempatkan semua itu hanya untuk membentuk kita menjadi manusia-manusia dewasa, yang memiliki hati yang indah dan batin yang bajik. Mulai hari ini mari berlatih mengolah seburuk dan senegatif apa pun data informasi yang kita dengar dan lihat menjadi positif, ambil hikmahnya. Pasti ada! Mulai hari ini mari berjuang menilai semua orang yang hadir dalam hidup kita dengan positif, apa pun sikapnya. Siapa pun dan apa pun sikap mereka, itu adalah kebaikan bagi kita. TUHAN mengirimkannya menjadi tukang tebang, tukang bor, tukang amplas, tukang pahat dan lain-lain.

Dibalik mendung ada pelangi yang indah. Dibalik setiap peristiwa ada hikmah berharga. Namun dibutuhkan kesabaran dan kebesaran hati yang terus bersyukur. Maka, teruslah tersenyum dengan indah dan mempesona karena Anda adalah furniture berharga, bukan kaya biasa yang tidak bermanfaat.

Picture by www.basanaindah.com