Berhentilah Membenci Pemarah

Baiknya, janganlah membenci pemarah. Mengapa? Ada dua alasannya.
1. Pemarah itu adalah orang lemah, bodoh bahkan dungu. Mengapa? Saat seseorang marah, dia sedang menancapkan ribuan pisau berkarat ke sekujur tubuhnya. Rasa sakit luar biasa akan mendera seluruh tubuhnya. Bukan hanya saat itu, namun luka yang diakibatkan karat tersebut akan menganga dalam waktu yang sangat panjang dan mungkin saja tidak akan sembuh bila dia tidak segera mengobatinya (sadar bahwa kemarahannya adalah pisau yang sedang dia tancapkan ke tubuhnya).
Orang seperti itu baiknya dikasihani. Bantulah dia agar menyadari kedunguannya tersebut. Upayakan dengan baik agar dia mau belajar mengendalikan amarahnya demi kebaikan dirinya dan orang-orang yang dia sayangi.
Sang bijak berkata, "Kemarahan adalah air keras yang akan lebih merusak bejana tempat penyimpanannya daripada benda-benda yang disiram dengannya." [Mahatma Gandhi]
2. Saat kita membenci pemarah, kita bertindak lebih bodoh lagi dari sang pemarah tersebut. Membenci orang lain itu bagaikan tubuh kita tertusuk duri, kita cabut duri tersebut, lalu kita menusukkan duri itu berkali-kali ke seluruh tubuh terlebih hati kita. Masih mau membenci orang lain? Gantinya, kembangkanlah cinta kasih demi agar hidup Anda lebih bahagia.
Picture by Daniel Kaligis

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

TUHAN Tidak Butuh Uang