Tak Ada Manusia Hina, Semua Mulia

Suatu waktu tenaga kerja mogok bekerja akibat kata-kata pedas (menurut pimpinan tukang) dari pengawas lapangan terhadap mereka. Mereka sakit hati, merasa direndahkan, merasa tak dihargai dan lain sebagainya.
Bagaimanapun pekerjaan harus dilanjutkan. Hati mulai panas, kesal dan marah. Namun istri ingatkan agar tetap tenang dan jaga lisan.

Saya ajak pimpinan tukang berbincang. Dia curhat. Dia merasa sangat direndahkan dan dianggap sebagai manusia kelas rendah. Saya pun turut bersedih atas kejadian itu. Betul, tak ada manusia rendah. Tak semua orang bisa menerima hinaan dengan lapang dada.
Akhirnya saya hibur dia dengan kata-kata yang menguatkan dan mengangkat derajatnya. "Tak ada yang layak dihina dan tak ada manusia yang terlahir hina. Kita bermitra. Kita kerjasama. Bagai dalam dunia sepak bola, bapak dan teman-teman sebagai striker dan pemain, saya sebagai pelatih. Tanpa bapak dan teman-teman saya tak bisa berbuat apa-apa."
Singkat cerita mereka bekerja kembali.
Ya, amarah dan panas hati hanya sebatas upaya merugikan diri sendiri. Tetapi sikap tenang dan ucapan lemah lembut lebih dibutuhkan saat situasi kurang baik. Benarlah kata raja Israel, Sulaiman, "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."

Comments

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berhentilah Membenci Pemarah

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

Mengakui Yesus Kristus