Tataplah Dia Sebagai Kawan Yang Terluka, Bukan Sebagai Lawan Yang Menyakiti

Jika suatu saat ada orang yang tak Anda kenal menghina dan membentak Anda, jangan marah atau kesal. Tatap matanya dengan tenang dan lembut, tetap diam dalam hening hingga dia selesai menyakiti dirinya. Setelah dia selesai membuang sampah yang ada di pikirannya, tersenyumlah padanya untuk memberitahukan padanya bahwa Anda tidak marah oleh sikapnya itu.

Rangkullah dia karena dia sangat membutuhkan itu agar dia kembali bernafas dengan normal. Lalu ajaklah berbincang ringan, suguhkan air hangat agar tenaganya kembali pulih. Percayalah, dia akan menjadi teman baik Anda, bahkan menjadi pahlawan bagi Anda dalam kehidupan ini.

Anda tak percaya? Baca kisah ini...

Dua minggu lalu saya meninjau proyek yang sedang kami kerjakan di Jawa Barat. Saat sedang berbincang dengan pemberi kerja (main contractor) bagaimana agar proyek tersebut berjalan lancar, datanglah sang pemilik bangunan (pabrik besar). Tanpa basa-basi dan perkenalan, dia ikut dalam diskusi kami. Singkat cerita, dia marah, dia menatap bahkan melotot pada saya. Suaranya keras membahana. Semua terdiam. Saya pun diam sambil menarik nafas lebih dalam.

Dengan cepat saya berpikir, orang ini punya masalah, bebannya berat. Tidak mungkin orang kaya raya ini terlalu bodoh hingga sanggup marah-marah ke saya tanpa sebab yang jelas.

Saya diam hingga dia selesai mengeluarkan "isi cangkirnya".

Setelah dia selesai buang sampah, saya menjelaskan dan menjawab apa yang menjadi kendala dan kebutuhan dari bangunan miliknya itu. Dengan cepat dia mendekat ke saya, lalu menjabat tangan saya dengan erat.

Hari Kamis lalu saya kembali berkunjung ke proyek tersebut. Baru keluar dari mobil, dia datang mendekat dan langsung tersenyum dan menyapa saya dengan ramah. Sungguh suatu pemandangan yang sangat berbeda dari minggu sebelumnya.

Kami berbincang dalam canda tawa hingga lebih dari satu jam. Dia menceritakan tentang anak istrinya, masa kecilnya, kehidupannya, tentang agama, filsafat dan banyak hal lainnya. Dan tanpa saya ajukan, dia meminta kartu nama saya dan berjanji akan mempromosikan bisnis saya ke teman-temannya. Dia berkata, banyak teman-teman saya pengusaha dan boss besar yang sewaktu-waktu butuh jasa kontraktor bangunan.

Tak berhenti di sana, suatu saat dia akan undang saya dan istri untuk menikmati minuman khusus di tempat khusus.

Ya, tataplah orang yang menghinamu sebagai kawan yang terluka, bukan sebagai lawan yang menyakiti. Karena amarah akan sirna oleh tatapan kasih sayang, dan kebencian akan berubah jika dibalas dengan cinta kasih. Muliakanlah semua orang, maka alam semesta akan memuliakan Anda.

Jadilah pejuang cinta kasih, maka kebahagiaan akan menjadi takdir Anda.
Picture by www.basanaindah.com

Comments

Popular posts from this blog

Berhentilah Membenci Pemarah

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

Mengakui Yesus Kristus