Orang Besar Memaafkan

Ketika Nelson Mandela berada dalam penjara, dia pernah dikencingi sipir penjara bahkan disuruh minum air seni. Saat menjadi presiden Afrika Selatan tahun 1994-1999, Mandela mencari sipir tersebut lalu memaafkannya sebagai pembelajaran moral terhadap publik Afrika Selatan.

Ahok bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta, mempertaruhkan segalanya untuk warga Jakarta, bertempur dengan para koruptor dan maling uang negara. Namun karena selip lidah, dia dijebloskan ke penjara. Dari penjara Ahok terus berkarya dan mengasihi. Dia memaafkan semua warga yang dihasut oleh lawan-lawan politiknya. Nama Ahok sangat dikenal dan dikagumi dunia.

Nabi Muhammad SAW pernah dihina dan dicacimaki pengemis yang sedang menikmati makanan dari tangan Muhammad, beliau memaafkan dan terus menyuapi sang pengemis. Sikap sang nabi sangat mulia dan dikenang sepanjang masa.

Yesus Kristus selalu melakukan yang terbaik, menolong orang-orang susah dan sakit. Namun karena kebencian kaum agamawan, Yesus difitnah dan disalibkan. Di salib Yesus berdoa dan mengampuni orang-orang yang sedang berusaha membunuhNya. Sikap itu semakin membesarkan Yesus hingga Dia dimuliakan dan diagungkan sepanjang masa.

Orang kuat itu adalah orang-orang yang mau memaafkan orang yang bersalah padanya padahal dia mampu membalaskan kesalahan mereka. Mahatma Gandhi berkata, “The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong.” (Orang yang lemah tidak mampu memaafkan. Memaafkan adalah ciri orang yang kuat). Anda pun bisa dan mampu menjadi orang kuat sama seperti nama-nama besar di atas.

“Judge nothing, you will be happy. Forgive everything, you will be happier. Love everything, you will be happiest.”

Comments

Popular posts from this blog

Berhentilah Membenci Pemarah

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

Mengakui Yesus Kristus