Kau Ateis Atau Teis? Kau Adalah Saudaraku

Bagiku, memuja TUHAN bukanlah lewat rangkaian ritual-ritual agama seperti puasa tak makan dan tak minum, doa ritual, mengumpulkan persembahan, bernyanyi, berdiskusi, membaca kitab suci, juga berupaya merubah agama orang lain. Karena bagiku memuja TUHAN adalah lewat memperlakukan orang lain dengan baik, menghormati orang lain, menghargai orang lain, dan peduli pada orang lain, apa pun agama atau keyakinan mereka, dan apa pun sikap mereka padaku. Walau begitu, caraku bukanlah yang terbaik atau satu-satunya yang baik.
Jika caramu memuja TUHAN dengan berada di rumah ibadah pada hari-hari tertentu, dengan melakukan rangkaian-rangkaian ritual keagamaan tertentu, apa pun nama agamamu, itu tak jadi masalah bagiku dan itu bukanlah kesalahan, juga bukanlah suatu kebenaran mutlak yang harus kau paksakan untuk diikuti siapa pun.
Jika caramu memuja TUHAN dengan menyembah pohoh, menyembah patung, bersemedi di puncak gunung, atau bertapa di dalam gua yang lembab dan sepi, itu bukanlah masalah bagiku dan itu bukanlah kesalahan, juga bukan suatu kebenaran mutlak yang harus kau paksakan untuk diikuti siapa pun.
Kita punya cara yang berbeda dan berbeda itu bukanlah sebuah kesalahan. Jalanku tidak harus menjadi jalanmu, dan jalanmu tidak harus menjadi jalanku. Kau adalah saudaraku apa pun nama agama serta jenis keyakinanmu, teis atau ateis bukanlah masalah bagiku. Aku manusia dan kau juga manusia, kita bersaudara.


Comments

Popular posts from this blog

Berhentilah Membenci Pemarah

Sepuluh Tips Agar Tahan Lama Di Atas Ranjang

Mengakui Yesus Kristus