Kutemukan Mutiara Di Hati Musuh

Dulu, saya sangat kesal dan marah pada teman yang berbicara miring tentang saya atau hal itu sering disebut bergosip, merendahkan dan menghina. Saya akan panggil atau datangi dia, lalu tanyakan maksud serta tujuannya melakukan hal itu. Setelah itu, saya akan kuliti dan habisi dia pakai kata-kata pedas menusuk serta membentak, mata saya pun sambil melotot menatap tajam pada matanya hingga dia lemas tak berdaya.

Kini, setelah tubuh semakin menua, warna rambut berubah, saya sadari, ternyata semua itu hanyalah kebodohan dan ketololan. Seharusnya, bila ada teman yang mau melakukan hal-hal seperti itu, tugas saya adalah tersenyum, bersyukur lalu berterima kasih padanya sebab dia sudah mau berbaik hati mengajarkan ilmu dan pengetahuan berharga pada saya. Dia mau berlelah dan bersusah payah bekerja bagi saya, bagi pertumbuhan dan kemurnian bathin saya, tanpa bayaran, free of charge. Dia berjuang mempertaruhkan nama baiknya demi membuat saya bersinar dan bercahaya, demi membuat saya tiba pada puncak kehidupan yang merupakan impian setian insan, yaitu cinta kasih.

Picture by Dax